Search This Blog

Thursday, May 3, 2018

RAJAH KALACAKRA

Sebetulnya ini ilmu wingit yang hanya boleh dipelajari para ksatrya dibawah bimbingan Maha Resi pilihan. Merupakan penangkal dari raksasa bernama "BHATARA KALA" yang diijinkan memangsa orang dengan karakter tertentu didunia sebagai makanannya. Tetapi Sang Hyang Wenang tidak ingin mahluk semesta habis jadi mangsanya, mengutus Sang Hyang Wisnu turun ke dunia guna meruwat umat semesta yang karakternya layak dijadikan mangsa Bhatara Kala.

Maka menyamarlah Hyang Wisnu menjadi seorang dalang yang meruwat manusia dengan karakter kesialan tertentu (sukerta) agar terhindar menjadi mangsa si Bhatara Kala. Salah satunya adalah dengan membaca "Rerajahan" (pahatan tanda atau tatto) yang ada di dahi sang Bhatara Kala. Karena siapapun yang mampu membaca rerajahan tersebut dilarang untuk dimangsa, itu perintah Sang Hyang Wenang yang harus dilaksanakan Bhatara Kala.

Maka lahirlah ilmu ini : Rajah Kalacakra. Banyak yang memahami sebagai alat tolak balak mengusir kesialan, tetapi harusnya mereka juga tahu bila ketika membacanya itu perlu perilaku khusus dan pemahaman khusus pula seperti yang diperankan Sang Hyang Wisnu. Sebab ketika ANDA SALAH MELAKUKAN DAN MEMAHAMINYA, yang terjadi adalah sebaliknya. Karena mantera itu justru mendatangkan si Bhatara Kala di lingkungan anda. INI YANG HARUS ANDA PAHAMI.

Dalam gambar dibawah, mantera atau matram harusnya ditulis atau dibaca dalam aksara JAWI dan bahasa JAWI. Sebab ilmu ini lahir di era Kerajaan Medang Kadhiri sekitar abad ke-8, dimana saat itu ilmu pangiwo sangat dahsyat terjadi. Kekuatan multidimensionalnya mampu merasuki semua elemen kehidupan, sampai suatu saat ada salah satu pemimpin utamanya menegakkan hukum bagi aliran pangiwo, bahwa siapapun yang bisa melantunkan mantera Kalacakra sesungguhnya adalah kerabat sendiri yang tidak boleh disakiti.

Sejarah itulah yang kemudian digubah menjadi sastra ruwat "Bhatara Kala melawan Sang Hyang Wisnu". Jadi kalau anda bukan kerabat dari pangiwo ataupun tidak paham lelakunya, saya anjurkan untuk tidak membaca matram ini. KARENA INI SAMA ARTINYA MENGUNDANG KEKUATAN MULTIDIMENSI HADIR DISEKELILING ANDA UNTUK MENGUJI, APAKAH ANDA BAGIAN KERABATNYA ATAUKAH JUSTRU BAGIAN LAIN YANG HARUS DILENYAPKAN LEWAT KESENGSARAAN.

Ilmu Pangiwo adalah sebagian dari anugrah TUHAN kepada semesta, sebagai pengontrol keseimbangan di dunia. Ada yang menyebutnya SYIWA TANTRA ataupun SYIWA GIRINDRA. Dia adalah bagian dari negeri ini, nasionalismenya dan kecintaannya kepada tanah airnya sulit tertandingi. Itulah dasar yang menjadi ketegasan mereka bersikap, tetapi dimata manusia lainnya : kekejamannya sudah keluar dari norma semesta.

1      2      3      4      5      6      7      8      9      10......

No comments: